Hasan Ali Mengangkat Musik Tradisional Ternate

Hasan Ali Mengangkat Musik Tradisional Ternate – Kecintaan terhadap identitas lokal membuatnya menekuni dunia musik tradisional. Ia lahir di lingkungan anak-anak yang hobi bermain sepak bola, namun ia lebih tertarik belajar musik.

Saat temannya pergi bermain bola, ia malah lebih memilih pergi ke salah satu rumah tetangga yang beragama Nasrani, hanya untuk mendengarkan musik yang mereka mainkan selama proses ibadah. www.americannamedaycalendar.com

“Waktu kecil, saya lebih suka ke rumah Pak Misi, beliau Nasrani, guru di SMEA Ternate. Jadi saya senang nonton mereka main musik,” Kata Hasan Ali, ditemui di Benteng Oranje saat sedang melatih anak-anak menggunakan alat musik tradisional. http://www.shortqtsyndrome.org/

Hasan Ali Mengangkat Musik Tradisional Ternate

Hasan bilang, Pak Misi melihatnya selalu hadir saat ibadah berlangsung. “Karena beliau, Pak Misi, tahu saya senang musik, dia pun bersedia mengajarkan saya bernyanyi, bahkan (mengajak) ikut bergabung,” kata Atadengkofia, sapaan akrab Hasan Ali.

Saat SMA, ia menjadi bagian dari kelompok paduan suara gereja. Ia bahkan mewakili Maluku Utara dalam PESPARAWI, akronim dari Pesta Paduan Suara Gerejawi. Ia bersama dengan tiga temannya yang juga muslim turut berpartisipasi dalam acara yang dihelat di Ambon waktu itu.

Waktu sampai di lokasi sanggar, saya sempat kebingunan mencarinya. Pesan pendek yang dikirim tak kunjung pula dibaca.

Tak lama, seorang pria berjalan menuju ke arah saya. Mengenakan celana jeans dan kaos hitam bertuliskan “Mati, sudah punya bekal apa?”, saya langsung mengenalnya. Ia begitu khas dengan peci hitam yang selalu terpasang di kepalanya. Di peci itu tertempel sebuah asesoris berbentuk nada.

Di sebuah ruangan di dalam kompleks Benteng Oranje itu, Atadengkofia berkisah banyak hal. Tentang awal mula ia mengenal musik, pengalamannya bertahun-tahun menjadi pengamen di ibu kota, hingga soal spiritual dan politik.

Darah seninya mengalir dari kedua orang tuanya. Sang ibunda adalah sosok yang sering kali terlibat dalam acara-acara seni kesultanan, sedangkan bapaknya adalah seorang guru mengaji.

“Bapak saya itu guru pertama Tasbaq (taman baca Alquran), waktu itu murid-muridnya termasuk Haji Bur (Wali Kota Ternate),” katanya.

Ia mengaku memperoleh bakat suara merdu dari sang bapak.

“Mengaji itu menuntut suara merdu, jadi itu yang berpengaruh pada saya,”Ungkapnya.

Walau begitu, tidak lantas kegemarannya pada musik bisa berjalan mulus. Untuk berlatih memainkan alat musik, ia mesti menunggu rumah sunyi, karena dilarang oleh bapaknya.

Adalah Amat, seorang tetangga yang setiap hari kerjanya mengurus kebun, yang menjadi guru musik pertamanya. Tiap kali Amat pergi ke kebun, ia selalu menawarkan diri untuk turut menemani. Sejujurnya itu hanya alibi semata, dengan menemani Amat di kebun, ia bisa memintanya mengajarkan bermain gitar.

Hasan Ali Mengangkat Musik Tradisional Ternate

Tidak seperti kebanyakan orang yang memilih gitar sebagai instrumen, Atadengkofia lebih memilih Jug (ukulele), gambus, dan suling sebagai alat musik yang didalaminya.

“Saya ingin berbeda dari orang-orang. Kalau kebanyakan orang kan kurang memandang alat-alat seperti Jug, suling atau gambus, nah saya lebih suka yang seperti itu. Jadi saya suka alat-alat yang minoritas,” kata Atadengkofia.

Mengamen di Ibu Kota Jakarta

Tahun 1998, kala Indonesia sedang bergemuruh oleh reformasi, ia berangkat ke ibu kota untuk melanjutkan kuliah. Sedikit melenceng, di Jakarta ia memilih jurusan hukum. Tapi memang dasarnya pemusik, pada tahun kedua ia mulai turun ke jalan untuk mengamen. Selain hobi, mengamen adalah jalan keluar paling masuk akal untuk urusan perut.

Blok M menjadi lahannya untuk mencari rupiah kala itu. Kopaja, Metro Mini, sampai bus-bus ber-AC, semua ia jajal. Dari situlah, ia sempat mengenal dunia obat terlarang.

Ia mengakui, bagi seorang pekerja seni, terlebih seorang pemusik jalanan, akan selalu berhadapan dengan hal-hal seperti itu. Namun sekarang, ia menyesalinya dan berusaha untuk menanamkan prinsip kepada setiap muridnya untuk menjauhi dunia obat terlarang.

Tahun 1998, kala Indonesia sedang bergemuruh oleh reformasi, ia berangkat ke ibu kota untuk melanjutkan kuliah. Sedikit melenceng, di Jakarta ia memilih jurusan hukum. Tapi memang dasarnya pemusik, pada tahun kedua ia mulai turun ke jalan untuk mengamen. Selain hobi, mengamen adalah jalan keluar paling masuk akal untuk urusan perut.

Blok M menjadi lahannya untuk mencari rupiah kala itu. Kopaja, Metro Mini, sampai bus-bus ber-AC, semua ia jajal. Dari situlah, ia sempat mengenal dunia obat terlarang.

Ia mengakui, bagi seorang pekerja seni, terlebih seorang pemusik jalanan, akan selalu berhadapan dengan hal-hal seperti itu. Namun sekarang, ia menyesalinya dan berusaha untuk menanamkan prinsip kepada setiap muridnya untuk menjauhi dunia obat terlarang.

Menurutnya, kekayaan musik di Maluku Utara perlu dikenalkan pada khalayak. Maluku Utara memiliki 34 bahasa yang berbeda, begitu pula dengan ciri musiknya. “Kita bicara satu genre saja dulu, togal misalnya. Di Makeang, ciri togalnya beda dengan togal di Kayoa, juga di Haltim,” tutur pria yang ramah ini.

Kedekatannya dengan kesultanan membuat ia memiliki tanggung jawab untuk urusan pusaka lisan ini. Ia pernah terlibat dalam sebuah ritual pemotongan rambut mahkota sultan.

Menurutnya, alat musik khas di Maluku Utara ini hanyalah jenis alat musik pukul. Selain itu adalah hasil perpaduan dari bangsa luar, seperti gambus atau suling. Untuk gambus, ia meyakini bahwa di dunia ini cara memainkan gambus dengan teknik kuno hanya terdapat dua tempat, yakni Iran dan Indonesia (Ternate).

Hal ini ia buktikan dari pengalamannya bertemu dengan seorang peneliti musik. Ketika itu, ia diminta memainkan gambus. Setelah dimainkan, si peneliti kaget dan berkata padanya bahwa teknik yang ia mainkan adalah teknik kuno. “Yang kuno itu petikannya satu-satu, tidak digenjreng berbarengan,” jelasnya.

Baginya, musik bukanlah soal hiburan semata, ia bisa bertindak dalam hal spiritualisme. Menurutnya, ketika memainkan dan/atau mendengarkan musik, seseorang kadang berada dalam tingkat ekstase. “Ayat-ayat Alquran yang dilagukan oleh Nabi Daud itu membuat daun jatuh tidak menyentuh tanah,” katanya.

“Selain itu, musik juga bisa menghancurkan. Sangkakala yang ditiup di akhir jaman itu adalah musik,” imbuhnya.

Sanggar Timur Jauh

Sangar Timur Jauh adalah anak ideologisnya. Didirikan pada April 2012 tanpa bantuan pemerintah, misi edukasi sebagai wadah menjaga kearifan, nilai-nilai kebudayaan itu. Alat-alat musik yang dipakai ia beli dengan uang pribadinya. Nama Timur Jauh sendiri ia ambil dari sebuah langgam di dalam sastra lisan Ternate “dolobololo”.

“Ada kalimat toma wange bala, algafllun, ma temo gaku gam, yang artinya, di negeri matahari terbit, Timur Jauh, yang terlupakan, namanya Gapi,” kisahnya. Nama itu kemudian setujui oleh para tetua itu kemudian dipakai sebagai nama sanggarnya.

Sampai saat ini, Sanggar Timur Jauh sudah memilki anggota sekitar 500 orang. Menariknya, selain memainkan musik tradisional, Sanggar Timur Jauh juga memiliki kelas musik klasik yang dilakukan setiap Sabtu dan Minggu sore.

Saat ini, ia dan pengurus sangar tengah sibuk mempersiapkan keberangkatan Sanggar Timur Jauh dalam perhelatan musik Karawitan di Tanah Jawa.

Ia kerap kali membantu sekolah-sekolah dalam hal pengajaran seni musik tradisional. Mimpinya selama bergelut dalam dunia musik tradisional sudah terwujud setelah menyaksikan bahwa anak muda Ternate masih memiliki minat pada musik moyangnya.

Sewaktu saya tanya tentang mimpi yang belum terwujud, ia menjawab ingin membuat sekolah musik.

Membawa Nama Maluku Utara ke Kancah Nasional.

Sebelumnya pada tahun 2014, Sanggar Timur Jauh mewakili Ternate dan Maluku Utara pada event nasional yang digelar Kemendikbud. Mereka mengikuti kegiatan Tradisi Permainan Anak usia 8-11 Tahun.

Tahun 2015, mereka mengikuti Festival Musik Tradisional Anak. Pada 2016, mereka mengikuti Festival Musik Karawitan Tingkat SMA dan pada 2017, mereka berpartisipasi dalam lomba Festival Seni Siswa Nasional tingkat SMP. Pada tahun 2018, mereka mengikuti seleksi Gelar Tari Anak Indonesia (usia 8-12 tahun) oleh Kemendikbud.

“Awalnya mengirim video untuk diseleksi. Alhamdulillah kami lolos mewakili Maluku Utara,” kata Ata.

Sanggar Timur Jauh pun menghantar 10 anggota mereka yang terdiri dari lima personel penari dan lima personel pemusik.

Mereka tampil di Taman Mini Indonesia Indah bersama anak-anak lain dari 26 provinsi lainnya. Alhasil, anak-anak Maluku Utara personel Sanggar Timur Jauh meraih piagam penghargaan penari terbaik.

Kembalinya Boyband Korea “BTS” Di 2020

Kembalinya Boyband Korea “BTS” Di 2020 – BTS kembali menunjukkan popularitasnya di kancah internasional. Kali ini, nama BTS tercatat sebagai artis K-Pop yang paling banyak diputar di platform Spotify.

Dari rilis yang diterima kumparan, pihak Spotify merilis daftar nama-nama artis K-Pop paling populer di 2019. Ada beberapa kategori yang dirilis dalam ‘Daftar Teratas K-Pop Spotify Wrapped 2019 Global’, seperti ‘Artis K-Pop yang Paling Banyak Diputar di Spotify’, ‘Lagu K-Pop yang Paling Banyak Diputar di Spotify’, dan ‘Kolaborasi K-Pop yang Paling Banyak Diputar di Spotify’. slot online

Kembalinya Boyband Korea “BTS” Di 2020

Nama BTS muncul dalam hampir semua kategori, termasuk ‘Artis K-Pop yang Paling Banyak Diputar di Spotify’, dengan berada di posisi pertama, diikuti Blackpink, Twice, EXO dan Red Velvet. https://www.americannamedaycalendar.com/

“BTS, merupakan ‘Artis K-Pop yang Paling Banyak Diputar di Spotify sepanjang 2019,’ dengan diputar lebih dari 3 miliar kali secara global,” ungkap pihak Spotify.

BTS dikabarkan akan segera comeback di bulan Februari 2020. Berita ini tentu membuat banyak fans antusias menantikan karya terbaru RM cs.

Pemberitaan soal comeback BTS ini dilaporkan berbagai media di Korea Selatan, Selasa (10/12). Dilansir Soompi, BTS saat ini sedang fokus untuk mengerjakan album baru tersebut.

Menanggapi hal itu, Big Hit Entertainment selaku agensi BTS memberikan pernyataan.

“Kami akan mengungkap jadwal comeback saat sudah dikonfirmasi,” ujar perwakilan Big Hit singkat.

Sebelumnya, BTS sendiri sudah beberapa kali mengindikasikan, jika grup mereka akan segara merilis album baru. Misalnya dalam pidato kemenangan BTS di acara ‘Mnet Asia Music Awards’. Jimin mengatakan, mereka memang sedang mengerjakan album baru.

“Kami sedang mengerjakan album kami berikutnya. Dan aku pikir kami akan bisa memberikan album yang lebih baik dari ekspektasi kalian. Mohon dinantikan,” ungkapnya.

Hal ini kemudian disampaikan kembali oleh leader grup, RM, saat BTS menghadiri ajang penghargaan ‘Variety’s 2019 Hitmakers’ di Amerika Serikat. “Berita baiknya adalah, saat ini kami sedang mengerjakan musik dan album baru, dan tidak sabar untuk membaginya dengan kalian dalam waktu dekat. Dan aku harap kalian juga bersemangat untuk menantikan apa yang (akan) BTS dapatkan di tahun 2020,” ungkap RM saat itu.

Satu lagi penghargaan internasional yang diterima oleh BTS. Grup beranggotakan Jin, Suga, J-Hope, RM, Jimin, V dan Jungkook baru saja menerima penghargaan dari Variety’s 2019 Hitmakers. Dalam acara yang digelar Sabtu (7/12), di Soho House in West Hollywood, BTS membawa pulang penghargaan dalam kategori Group of The Year. Pada kesempatan itu, BTS juga menyampaikan ucapan terima kasih mereka kepada founder Big Hit Entertainment, Bang Si Hyuk, yang sudah memberikan dukungan atas karier mereka.

Kembalinya Boyband Korea “BTS” Di 2020

Berikut pidato singkat RM saat menerima penghargaan ‘Group of The Year’ seperti dilansir Soompi.

“Halo, kami dari BTS. Kami datang dari Korea Selatan. Karena kami tidak terbiasa dengan acara seperti ini, aku sangat gugup, tapi aku akan mencoba tenang.

Pertama-tama aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Shirley (music executive editor Variety) dan semua editor dari tim Variety yang sudah memilih kami sebagai Group of The Year.

2019 menjadi tahun paling menyenangkan dan mengejutkan bagi kami. Dan acara ini menjadikannya semakin spesial. Terima kasih banyak. Walaupun kami (datang) jauh ke sini untuk menerima penghargaan ini, tak ada satupun dari ini bisa terwujud tanpa usaha dari Pak Bang, semua produser, dan semua staf dari agensi kami.

Dan juga, aku harus mengucapkan terima kasih dan kami mencintai kalian, kepada ARMY di seluruh dunia, yang selalu memberikan cinta dan dukungan terbaik kepada kami.

Kami juga ingin menyampaikan rasa hormat dan rasa kagum kepada semua pihak di industri musik termasuk artis, penulis lagu, produser dan semua orang yang kami temui hari ini.

Satu yang jelas, dan bahkan menjadi lebih jelas berkat kalian dan Variety, musik benar-benar memiliki kekuatan untuk mengatasi berbagai macam hambatan termasuk bahasa, kebangsaan, dan banyak batasan.

Terima kasih banyak. Berita baiknya adalah, saat ini kami sedang mengerjakan musik dan album baru, dan tidak sabar untuk membaginya dengan kalian dalam waktu dekat. Dan aku harap kalian juga bersemangat untuk menantikan apa yang (akan) BTS dapatkan di tahun 2020. Terima kasih, terima kasih banyak.”

Di akhir tahun 2019 kemarin, Twitter rutin mengungkap data-data menarik tentang apa yang terjadi di platform-nya selama setahun. Salah satu yang paling ditunggu adalah tweet atau kicauan paling banyak mendapatkan retweet dan ramai dibicarakan oleh netizen Twitter di dunia.

Untuk tahun 2019 kemarin, pemenang tweet yang paling banyak dapat retweet di dunia jatuh kepada ‘telur’. Ya, kamu tidak salah. Tweet foto telur dengan latar belakang warna putih yang di-posting oleh akun @egg_rt_record dinobatkan sebagai “Most Retweeted Tweet of 2019” oleh Twitter.

Sementara itu, di posisi kedua ada tweet dari grup K-Pop, BTS. Uniknya setelah pengumuman, beberapa saat kemudian, tweet-nya tersebut berhasil naik ke peringkat satu. Di tempat ketiga ada tweet dari akun @aman9919 yang mem-posting video sekelompok orang berlarian, karena dikejar anak ayam.

Dalam situs blognya, Twitter sedikit mengungkap metodologi yang dilakukan untuk menentukan siapa pemenang ‘Most Retweeted Tweet of 2019’. Twitter melakukan penghitungan sejak 1 Januari hingga 15 November 2019. Kemudian, Twitter hanya membolehkan satu tweet per akun. Twitter juga tidak memasukkan tweet yang kontennya menawarkan imbalan tertentu untuk mendapatkan banyak retweet. Aturan ini yang membuat Twitter tidak memasukkan tweet dari Yusaku Maezawa yang mencatatkan rekor retweet terbanyak.

Twitter juga mengungkap banyak kategori tweet populer lainnya. Seperti tweet dengan retweet dan komentar terbanyak sepanjang tahun 2019 di dunia. Untuk kategori ini pemenangnya adalah akun @akreana_ yang berkicau kalimat “O jewa ke eng ?”.

Twitter juga mengungkap acara TV yang paling banyak dibahas di seluruh dunia. Daftar ini dipimpin oleh Game of Thrones, Stranger Things, dan The Simpsons. Untuk kategori film, ada ‘Avengers: Endgame’, ‘Toy Story 4’, dan ‘Joker’.

 Sementara itu, daftar aktor yang paling banyak dibahas di Twitter selama 2019 adalah Tom Holland, Chris Evans, dan Zendaya. Di kategori musisi top ada BTS, Ariana Grande, dan Drake. Tim-tim olahraga yang mendominasi Twitter sepanjang 2019, ada FC Barcelona, Real Madrid, dan Manchester United.

Twitter juga mengungkap emoji yang paling banyak digunakan di platform-nya pada tahun ini, yang meliputi emoji tangis bahagia, mata hati, dan emoji menangis.

BTS akan segera comeback dengan album terbaru mereka, ‘Map Of The Soul : 7’. RM cs akan menyapa ARMY dengan karya-karya terbaru pada 21 Februari mendatang. Comeback BTS ini diumumkan langsung oleh Big Hit melalui akun Twitter resmi BTS, Selasa (7/1). Dalam cuitannya, Big Hit mencantumkan sebuah link komunitas, Weverse, yang berisi pengumuman perilisan ‘Map Of The Soul : 7’. BTS sendiri terakhir kali merilis album bertajuk ‘Map Of The Soul : Persona’, sekitar April 2019. Sejak saat itu, grup pelantun ‘DNA’ ini belum mengumumkan album comeback, meski merilis beberapa single kolaborasi dan proyek musik bersama musisi lainnya.

Tentu comeback BTS ini disambut hangat ARMY di seluruh dunia. Mereka antusias menantikan album terbaru BTS. Tagar #7isComing pun digunakan untuk memeriahkan berita comeback BTS.

Penciptaan Musik Kontemporer Menurut Dua Komposer Muda

Penciptaan Musik Kontemporer Menurut Dua Komposer Muda – Seorang komponis muda yang berbasis di Yogyakarta, Aldy Maulana, membeberkan prosesnya dalam membuat sebuah karya komposisi. Baginya, di era modern ini komposer memiliki tantangan tersendiri, khususnya dalam menciptakan karya musik kontemporer.

Aldy memaknai, karya musik kontemporer adalah soal relevansi sebuah karya dengan kehidupan senimannya. Itulah yang menurutnya menjadi tantangan utama para seniman saat ini dalam menciptakan karya musik kontemporer atau kekinian. slot indonesia

Penciptaan Musik Kontemporer Menurut Dua Komposer Muda

“Tantangannya berarti mengolah pengalaman menjadi musik. Itu sih perspektif saya tentang kekinian,” kata Aldy ketika mengisi materi dalam diskusi yang digelar oleh October Meeting, Rabu (23/10) di Tembi Rumah Budaya, Bantul, Yogyakarta. www.mrchensjackson.com

Dengan perspektif itu, karya seorang komponis semestinya tidak harus selalu menggunakan alat musik sebagai instrumennya. Semua hal yang dialami oleh komponis menurut Aldy bisa ditransformasikan menjadi karya.

“Mungkin saja saya ternyata bikin karya itu enggak harus pakai instrumen musik. Mungkin saja bisa pakai pohon, pakai batu, pakai apapun. Itu kan sesuai dengan pengalamannya dia,” kata komposer yang juga seorang pendiri Ensamble The New Yogyakarta Contemporary Music Ensemble (TNYCME) itu.

Terlepas dari perspektifnya soal karya kontemporer atau kekinian itu, menurut Aldy masih terbuka lebar ruang diskusi soal kebaruan itu sendiri. Bahkan, menurut Aldy yang terpenting bukanlah soal kebaruan semata, melainkan bagaimana dia memposisikan dirinya sendiri terhadap lingkungannya hingga dia merespons hal tersebut.

“Jadi sebenarnya saya nggak terlalu memikirkan, kira-kira saya mau mencari yang baru apa ya? Tapi di sini saya lebih berpikir, kalau saya di sini saya akan menghasilkan musik yang begini. Mau itu baru, atau lama, atau apapun,” katanya.

Cara Aldy Membuat Karya Kontemporer

Prosedur menjadi hal penting bagi Aldy dalam melahirkan sebuah karya. Dalam hidup, seseorang tidak akan lepas dari yang namanya prosedur. Begitu juga bagi seorang komposer, dalam membuat sebuah komposisi menurutnya juga tidak lepas dari prosedur.

Analogi sederhananya, ketika seseorang akan berangkat ke tempat kerja, mau tidak mau dia juga harus melewati sebuah prosedur. Dari mulai bangun tidur, mandi, gosok gigi, mengenakan pakaian, sarapan, sampai perjalanannya dia ke tempat kerja, itu adalah sebuah prosedur.

“Itu menurut saya juga berelasi dalam membuat karya,” kata Aldy.

Prosedur ini menurutnya bukan berarti untuk membatasi dalam berkarya, melainkan untuk menjadi sebuah dialog agar muncul ide-ide atau gagasan-gagasan baru.

Landasan Penciptaan Karya

Untuk membuat sebuah prosedur, Aldy menggunakan tiga landasan. Pertama, gaya hidup masyarakat urban. Landasan ini ada karena Aldy hidup dan besar di tengah masyarakat urban, sehingga itulah yang melekat pada dirinya sebagai sebuah pengalaman individu.

Awalnya Aldy juga mengaku kesulitan untuk menemukan landasan ini. Pencariannya atas apa yang paling dekat dengannya cukup panjang, hingga dia menyadari bahwa dia hidup di tengah masyarakat urban dengan gaya hidup yang hedon.

Landasan kedua yang dia pakai untuk menyusun sebuah prosedur adalah montase. Montase sebenarnya sebuah teknik dalam seni rupa yang dia adopsi dalam membuat karya musik.

“Montase itu mengambil suatu material di satu medium yang sama. Misalnya saya di musik, berarti kan medium saya bunyi,” katanya.

Lawan montase adalah kolase. Jika montase mengambil dari medium yang sama, kolase menggabungkan berbagai macam medium. Misalnya ada medium visual, musik, dan video yang kemudian dijadikan satu karya.

Landasan terakhir yang dipakai Aldy dalam membuat sebuah prosedur adalah plouderphonik. Plouderphonik adalah teknik menggabungkan banyak karya menjadi satu karya baru. Jumlah karya yang digabungkan ini juga tidak terbatas.

“Bahkan saya menggabungkan 50 karya untuk menjadi satu karya baru seperti yang saya tampilkan tadi,” kata Aldy.

Namun terlepas dari semua itu, Aldy memiliki pandangan sendiri soal musik kontemporer atau kekinian. Menurutnya, saat ini pertanyaan-pertanyaan soal kebaruan sudah tidak relevan. Baginya, hal yang baru adalah pengungkapan pengalaman-pengalaman individu-individu para komponis soal apa yang dia rasakan dan apa yang ingin dia ungkapkan; dari sanalah akan lahir sebuah interaksi atau dialog. Dari interaksi ini kemudian akan terlihat, apakah suatu karya relevan atau mewakili apa yang dia alami.

“Bagi saya pengalaman pribadi akan menjadi interaksi-interaksi yang harus kita bincangkan, apakah kira-kira pemikiran-pemikirannya itu mewakili zamannya atau tidak,” kata Aldy.

Alunan musik mengalun dengan tempo lambat siang itu. Lama-kelamaan, suara yang menyerupai tabuhan gamelan itu berbunyi dengan tempo yang semakin cepat. Suara itu tidak berasal dari panggung pertunjukan gamelan Yogya-Solo atau pertunjukan wayang kulit. Suara itu berasal dari dalam gua yang masih aktif di daerah Pacitan, Jawa Timur.

Namanya gua Tabuhan, berada di Desa Wereng, Kecamatan Punung, sekitar 20 kilometer di sebelah barat pusat kota Pacitan. Dari perut gua itulah suara-suara yang menyerupai gending-gending gamelan itu berasal. Tapi di dalam Gua Tabuhan ternyata tak ada gamelan sama sekali. Hanya ada beberapa orang yang tengah menabuh stalaktit dan stalakmit secara bergantian hingga menghasilkan irama laiknya gending Jawa.

Beberapa stalaktik masih meneteskan air, tanda gua itu merupakan gua aktif. Semburat cahaya juga menyelusup lewat mulut gua, memberikan sedikit penerangan di dalam gua.

Suasana magis di dalam gua itu diceritakan oleh Ignatia Nilu, seorang kurator independent, komposer, dan produser budaya, ketika dia melakukan riset untuk mengadakan pertunjukan musiknya di Gua Tabuhan.

Penciptaan Musik Kontemporer Menurut Dua Komposer Muda

“Target Juli tahun depan. Kan pas juga, sudah nggak hujan, nggak terlalu panas juga,” kata Nilu ketika ditanya kapan pertunjukannya di gua Tabuhan akan digelar, setelah mengisi diskusi dalam October Meeting, di Tembi Rumah Budaya, Bantul, DIY, Rabu (23/10).

Tabuhan Project

Dalam proyek yang dinamai Tabuhan Project itu, Nilu tidak sendiri. Dia berkolaborasi dengan dua rekannya, Elisabeth Schimana, seorang komponis Austria dan Misbach Daeng Bilok, seorang pegiat seni musik yang sudah lama bergelut dengan instrumen musik bambu. Sudah sejak akhir tahun lalu Nilu menyiapkan proyek ini, sekarang, persiapannya sudah mencapai 40 persen.

Sebelumnya, Nilu sempat mencari gua-gua di daerah Gunungkidul yang cocok untuk proyeknya itu. Sayangnya, gua-gua di Gunungkidul ternyata tidak ada yang sesuai dengan apa yang ia butuhkan. Kebanyakan, karateristik gua di Gunungkidul adalah gua vertikal yang sulit diakses. Hal itu tentu akan sangat menyulitkan proses persiapan maupun pelaksanaan pertunjukannya. Audiens kan nanti susah juga ya,” kata Nilu.

Di Gunungkidul nihil, Nilu dan timnya geser ke tempat lain di Solo. Namun di Solo ternyata juga tidak ada gua yang sesuai dengan kebutuhan pertunjukannya. Hingga akhirnya dia mendapatkan informasi tentang Gua Tabuhan yang ada di Pacitan.

Dari refleksinya atas relasi manusia, teknologi, dan alam tersebut, Nilu mencoba menciptakan inovasi untuk mementaskan sebuah presentasi bunyi dengan cara-cara yang tidak merusak alam. Presentasi bunyi ini tidak hanya soal musik-musik yang harmonis, tapi juga bunyi-bunyi yang disharmonis seperti yang dihasilkan alam.

Nilu mengerjakan gagasannya dengan menjadikan Gua Tabuhan sebagai instrumen musik dalam proyeknya. Dalam pertunjukannya nanti, Nilu juga tidak akan memakai pengeras suara atau loadspeaker. Tujuannya, supaya audiens benar-benar mendengar orisinalitas bunyi-bunyi yang dihasilkan dari elemen alam.

Alasan lain Nilu tak memakai instrumen-instrumen modern dalam proyek ini karena dia menilai modernisme sangat berdampak bagi keberlanjutan kehidupan manusia. Yang paling sederhana, misalnya, kabel. Untuk membuat kabel dibutuhkan tembaga, sementara untuk mendapatkan tembaga maka harus ada pertambangan. Itu hanya satu elemen kecil yang wajib dipakai dalam instrumen-instrumen modern.

Dari refleksinya atas relasi manusia, teknologi, dan alam tersebut, Nilu mencoba menciptakan inovasi untuk mementaskan sebuah presentasi bunyi dengan cara-cara yang tidak merusak alam. Presentasi bunyi ini tidak hanya soal musik-musik yang harmonis, tapi juga bunyi-bunyi yang disharmonis seperti yang dihasilkan alam.

Nilu mengerjakan gagasannya dengan menjadikan Gua Tabuhan sebagai instrumen musik dalam proyeknya. Dalam pertunjukannya nanti, Nilu juga tidak akan memakai pengeras suara atau loadspeaker. Tujuannya, supaya audiens benar-benar mendengar orisinalitas bunyi-bunyi yang dihasilkan dari elemen alam.

Alasan lain Nilu tak memakai instrumen-instrumen modern dalam proyek ini karena dia menilai modernisme sangat berdampak bagi keberlanjutan kehidupan manusia. Yang paling sederhana, misalnya, kabel. Untuk membuat kabel dibutuhkan tembaga, sementara untuk mendapatkan tembaga maka harus ada pertambangan. Itu hanya satu elemen kecil yang wajib dipakai dalam instrumen-instrumen modern.

Pertama melihat, mendengar, dan merasakan suasana di Gua Tabuhan, Nilu langsung jatuh cinta. Menurutnya, arsitektur dan akustik Gua Tabuhan sangat indah. Di sana, dia mendapat pengalaman bunyi dan visual sekaligus.

“Misalnya arsitektural stalaktitnya itu gila banget. Warnanya, terus dinamikanya, bahkan suhunya, karena semakin dalam kan semakin dingin,” katanya.

Dunia modern memiliki amfiteater, tempat di mana masyarakat urban bisa mendapatkan fenomena akustik di ruang terbuka bersama alam. Dunia tradisional, sebenarnya malah memiliki teknologi akustik purba yang sudah disediakan oleh alam tanpa intervensi manusia.

“Dan di sini, manusia diajak berkolaborasi, tidak hanya mengintervensi,” jawab Nilu kenapa kita harus datang ke pertunjukannya pertengahan tahun depan. Satu lagi yang membuat Tabuhan Project sangat sayang dilewatkan adalah komposisi musiknya sangat spesifik. Artinya, komposisi musiknya bukanlah komposisi tunggal untuk dimainkan ulang di banyak tempat. Alih-alih, karya yang akan ditampilkan akan mengikuti ruang yang ada, sesuai site spesifik Gua Tabuhan.

Kembalinya Kepopuleran Musik Disko di Indonesia

Kembalinya Kepopuleran Musik Disko di Indonesia – Kalau rajin datang ke event musik besar, pasti tahu ada genre musik berbeda dibanding dua tahun sebelumnya, yang umumnya jadi closing tiap malamnya. Kalau sebelumnya EDM merajai closing, akhir-akhir ini ada musik disko mix lagu lawas dengan beat kekinian yang kembali nge-hits! Nah, Indonesia Disco Revival inilah yang jadi tema obrolan di Passion Meet Up, workshop untuk milenial, kolaborasi antara kumparan dan MLDSPOT. Kenapa musik disko kembali populer?

Lagu Indonesia lawas atau musik barat dicampur dengan kearifan lokal, di-mix dengan beat kekinian yang enak buat joged sekaligus sing along, itulah musik disko yang kembali nge-hits sekarang. Memang trend-nya cross culture, jaman now dicampur not Right Now. Di setiap festival musik di Indonesia, nyaris selalu ada lagu 90-an. idn slot online

Kembalinya Kepopuleran Musik Disko di Indonesia

Di event musik atau event gaul pasti ada saja yang tampil dari genre disco, antara  Diskoria, Pemuda Sinarmas, atau Diskopantera. Disko ala 80 atau 90-an hidup lagi di Indonesia gara-gara mereka. https://www.mrchensjackson.com/

Dua nama yang saya sebut di awal inilah yang diundang ngobrol di workshop #PassionMeetUp dengan tema yang mereka banget “Indonesia Disco Revival”. Acara yang digelar di The Moon, Hotel Monopoli, Kemang, Jakarta Selatan, pada Jumat, 25 Oktober 2019, ini merupakan kolaborasi antara MLDSPOT dan kumparan. Workshop ini juga menghadirkan Adib Hidayat (pengamat musik), dan David Karto (founder De Majors Record Label), dengan dipandu oleh MC Aditya Fadilla yang dikenal sebagai Adit Insomnia.

Konsep musik Diskoria berawal dari keresahan adanya larangan memainkan lagu Indonesia di klub Jakarta yang mereka anggap aneh, akhirnya Merdi Simanjuntak dan Fadli Aat memiliki ide memainkan lagu Barat di-mix dengan lagu Indonesia.

Mereka ingin mendengar lagu-lagu pop Indonesia yang bernuansa disko bisa diputar di klub disko di Indonesia.

Penikmat musik diskoria adalah mereka yang bukan cuma suka seru-seruan joged, tapi juga nyanyi, sing along.

Diskoria mayoritas memainkan lagu lama, meski tidak sedikit juga lagu baru. Yang penting lagu Indonesia dan groovy.

Menurut Merdi, lagu Indonesia yang tidak terkenal pun asal dimainkan dengan beat yang tepat, bisa bikin orang maju ke lantai disko juga.

Respon saat ini bisa dibilang sangat baik,karena Diskoria bisa tampil di berbagai acara di banyak kota di Indonesia. So, apa yang mereka coba sampaikan, di mana musik Indonesia sejajar dengan musik luar dan tidak di-anak-tirikan di rumah sendiri, sudah tersampaikan kepada crowd.

Sedikit berbeda dengan DJ lainnya, Pemuda Sinarmas tidak menggunakan cd, piringan hitam, atau digital untuk alatnya, tetapi menggunakan kaset pita! Itulah kenapa disebut cassette jockey (CJ) atau DJ kasetan. Perbedaan inilah yang jadi kelebihan Pemuda Sinarmas. “Ga ada saingannya!” kata Ajis dalam workshop #MLDSPOTPassion.

Kembalinya Kepopuleran Musik Disko di Indonesia

Pemuda Sinarmas adalah nama panggung Ajis atau Muhammad Fajrintio, saat menjadi Cassette Jockey (CJ).

Pemuda Sinarmas kebanyakan memainkan tembang-tembang lawas, yang sangat lawas bahkan. Alasannya,  karena ingin mengenalkan musik-musik era lawas yang beragam dan masih nyaman di telinga generasi digital. Selain itu, memang kebanyakan koleksi kaset Ajis adalah rilisan lawas, tahun 2002 ke bawah.

Jangan heran kalau lagu karya musisi Indonesia ternama era 1980-an atau 1990-an jadi ciri khas Pemuda Sinarmas.

Yes, contohnya lagu dari Chrisye, Benyamin Sueb, atau Fariz RM. Dan memang lagu mereka itu enak untuk joged dan sing along.

Pemuda Sinarmas tidak hanya sukses menyajikan lagu-lagu lawas dengan beat modern hingga diterima oleh telinga generasi sekarang, namun juga jeli meracik dengan apik antara disco Indonesia, pop Indonesia, dan dangdut klasik.

Ajis yakin banyak lagu Indonesia jadul bahkan yang tidak terkenal, bisa dijadikan keren asal beatnya pas.

Pemuda Sinarmas dulu pun sering ditolak tampil gara-gara nge-dj pakai kaset.

CJ ini pertama kali tampil di publik saat manggung di Pasar Santa, Jakarta Selatan. Sebenarnya karena awalnya nggak pede tampil di bar atau club malam.

Selanjutnya bermodakan nekat, Ajis menawarkan diri untuk tampil di event-event temannya. “Gue mau donk tampil di sini pake konsep gue, alat gue sendiri,” cerita Ajis.

Konsep yang dimaksud Ajis, tentu identik dengan musik Pemuda Sinarmas, yaitu lagu Indonesia, genre disco, playlist ragam kearifan lokal dengan beat modern, menggunakan kaset, dengan musik yang nge-flow (dari pelan kenceng pelan lagi), enak untuk joged dan sing along.

Namun yang membuat namanya muncul jadi sorotan adalah saat diundang tampil di Ubud Food Festival tahun 2018. Ternyata ratusan turis mancanegara suka dan penasaran dengan instrumen-instrumen musik Indonesia serta lagu-lagu lawas Indonesia yang dibawakannya.

Playlist yang disiapkan Ajis tidak selalu sama. Lihat segmen yang dateng. Kadang di-setting dari awal, kadang dadakan, on set.

Kadang tergantung mood juga. Kalau sedang galau, kebanyakan lagu galau yang dimainkan, kalau lagi happy, tahu-tahu banyak yang kenceng lagunya.?

Dengan sulitnya berpindah-pindah lagu untuk kaset, kadang dari kaset didigitalkan dulu untuk setting playlist, lalu dijadikan kaset lagi untuk tampil.

Sayangnya, Indonesia sedang krisis bahan baku pita kaset, jadi harus diimport dari Jepang, yang tentunya kualitasnya lebih bagus tapi jadi jauh lebih mahal.

Tantangan berikutnya adalah mengedukasi crowd dengan lagu-lagu baru yang bukan dari musisi legendaris Indonesia, bukan hanya dari musisi jaman now, tetapi juga ciptaan sendiri.

Perjalanan Disco di Indonesia

Menurut Adib Hidayat, perjalanan musik disco tidak bisa lepas dari campur tangan Merinding Disko di tahun 70-an yang membawa event-event disco, Radio Prambors yang menampung musik disco, atau juga para influencer musik pop yang memasukkan aransemen musik disco di dalam lagunya, seperti Chrisye, Farid Hardja, bahkan Iwan Fals pun pernah memasukkan aransemen disco di dalam lagunya. Dan salah satu tempat yang membuat musik disco jadi hits adalah Tanamur.

Tanamur yang dimaksud Adib Hidayat adalah Diskotek Tanah Abang Timur (Tanamur), tempat hiburan malam di Jakarta yang pertama kali membuka usahanya di luar hotel. Fyi, dulu klub malam atau diskotek hanya ada di dalam hotel, tidak berdiri sendiri.

Tanamur adalah diskotek pertama dan tertua di Jakarta yang didirikan pada 12 November 1970 oleh seorang pengusaha muda, Ahmad Fahmy Alhady. Sejak tahun 2005 Tanamur sudah tak beroperasi lagi, tapi sempat menjadi tempat paling gaul dan kiblat dari segala musik di Indonesia.

Berbeda dari pengunjung kelab malam pada saat itu, mayoritas pengunjung Tanamur adalah anak muda dan orang asing, bahkan mahasiswa yang kantong kempes, karena ada potongan cover charge untuk pelajar.

Interior yang sederhana memang sengaja memberikan porsi kepada pengunjung untuk merasa besar dan hadir di sini.

Yang membuat tempat ini menjadi barometer adalah karena dikunjungi oleh segmen, dari artis mainstream, indie, hingga penggemar berbaur. Mereka merasa seperti di rumah sendiri, karena musiknya diputar di situ, genre musik apa saja.

Kenapa musik disco kembali populer?

“FUN!” kata David.

Orang Indonesia paling senang ngumpul-ngumpul, rame-rame, nyanyi-nyanyi. Dikembangkannya Disko Indonesia saat ini berdasarkan itu, sing along, bukan cuma ajojing.

Kuncinya, gembira bersama-sama karena musik bisa jadi salah satu terapi perasaan manusia.

Bagaimana dengan perkembangan ke depannya?

Trend pasti ada titik jenuhnya. Namun Merdi yakin, selama artisnya masih memiliki plan yang konsisten, kolamnya masih akan kesiram.

Diskoria menyadari faktor jenuh ini. Itulah mengapa mereka sengaja memilih tidak bermain di klub secara regular. Jadi ketika nanti musik disko Indonesia sudah bukan lagi sebagai trend, Diskoria tetap ada sebagai pilihan alternatif hiburan dansa mereka, meskipun seandainya jumlahnya sedikit.

“Selama masih ada regenerasi ya bakal tetep ada, meski bukan hype lagi,” kata Ajis.

Keseruan tidak hanya berhenti sampai workshop berakhir saja. Di antara workshop banyak kuis yang diikuti oleh peserta workshop. Setelah sesi workshop berakhir, pengunjung dihibur, diajak ajojing dan sing along bareng Diskoria, Pemuda Sinarmas, dan Oom Leo.

So, gimana? Dengan kisah Pemuda Sinarmas yang pantang menyerah dengan konsepnya yang beda meski sering ditolak, atau Diskoria dengan keresahannya untuk Indonesia justru menemukan jalan menuju puncak, percaya kan kalau passion bisa membawa kamu menuju yang kamu impikan? So, do it with your passion or not at all!

Alasan Musik Pop Disukai Banyak Orang

Alasan Musik Pop Disukai Banyak Orang – Seiring perkembangannya, musik selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan jaman. Musik yang awalnya hanya digunakan untuk upacara kepercayaan, sekarang telah berkembang menjadi suatu hiburan yang bisa dinikmati oleh banyak orang bahkan bisa digunakan sebagai terapi. Sekarang dimanapun, kapanpun, musik bisa dinikmati. Bahkan telah menjadi kebutuhan.

Banyak genre musik yang kita ketahui, namun di antara semua genre tersebut genre musik pop lah yang paling digemari oleh masyarakat awam. Musik pop  sekarang ini pun masih menjadi genre musik favorit masyarakat luas, seperti lagu Tentang Cinta yang dibawakan oleh Raisa, Penantian Berharga oleh Rizky Febrian merupakan dua musik pop terbaru yang menempati chart dua teratas untuk tahun ini. Selain musik pop yang berada di dalam negeri, musik pop dari barat juga saat ini sangat digandrungi banyak orang. idn slot

Alasan Musik Pop Disukai Banyak Orang

Seringkali kita mendengarkan banyak lagu pop dan menyukainya, tetapi apa kita sudah tahu musik pop itu apa? Pop bisa dibilang sebagai aliran musik yang peka terhadap perkembangan zaman. Bahkan para penyanyi lagu pop juga rajin berinovasi melalui alat-alat musik terbaru. Tengok saja para penyanyi yang melanggengkan musik pop menjadi semakin kreatif dan unik, ada Isyana Sarasvati, Taylor Swift, Ariana Grande, Tulus, Afgan serta masih banyak lagi. Pop diambil dari kata “populer”. Musik ini banyak diketahui orang. Jadi sebenarnya jangkauan musik pop itu luas. Dan yang terpenting adalah bisa diterima banyak kalangan. Tak melulu harus bertempo pelan, beberapa inovasi musik pop juga menghasilkan beat kencang dan keras lho. Tapi entah kenapa tetap enak bisa didengar di telinga. www.benchwarmerscoffee.com

Ada banyak definisi tentang musik pop dan banyak penjelasan yang berubah-ubah seiring zaman. Ketidakjelasan definisi ini wajar, karena sebetulnya musik pop bukanlah sebuah genre, namun lebih menyerupai cita rasa masyarakat yang tentatif.

Dan pada dasarnya, musik pop adalah sebutan untuk lagu-lagu yang memiliki daya tarik massa dalam periode waktu tertentu. Jika kamu bertanya pada teman-temanmu (atau bahkan pada diri sendiri), pasti nggak sedikit dari mereka yang mengaku sebagai penggemar lagu pop. Musik bergenre pop dari dulu memang tak pernah sepi peminat. Ciri khas musiknya yang enak didengar membuatnya dicintai banyak orang.

Namun, apa sih yang membuat musik pop mudah disukai oleh banyak orang? Menurut para ilmuwan, jawaban ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, bisa diketahui bahwa lagu-lagu pop disukai khalayak lantaran menggabungkan unsur-unsur ketidakpastian dan kejutan.

Kesimpulan tersebut didapatkan oleh para peneliti, setelah menganalisis 80.000 akor (chord) pada 745 lagu pop. Lagu-lagu ini terbukti populer pada masanya dan pernah nongkrong dalam chart Billboard Amerika Serikat, seperti “Country Road” dari James Country, UB40 dengan “Red, Red Wine”, dan The Beatles dengan “Ob-La-Di, Ob-La-Da”.

Alasan Musik Pop Disukai Banyak Orang

Dalam proses analisisnya, tim peneliti melucuti melodi dan ritme dalam lagu-lagu tersebut, dan hanya menyisakan akor. Kemudian, mereka meminta 39 sukarelawan untuk mendengarkan 1.039 akor dari 745 lagu pop, untuk dinilai “seberapa enak?” saat didengar. Dalam percobaan terpisah, tim peneliti juga meminta 40 orang lainnya untuk mendengarkan akor-akor yang sama, dalam keadaan otak mereka diamati langsung oleh pemindai khusus.

Dari eksperimen itu kemudian terungkap, lagu-lagu pop rupanya “menyalakan” amigdala, hipokampus, dan korteks audio. Bagian-bagian pada otak ini membantu kita memproses emosi, belajar, mendapatkan kenangan dalam ingatan, dan memproses suara. Sementara nucleus accumbens, bagian otak yang berkaitan dengan kenikmatan mendengarkan musik, juga turut “menyala” atau “diaktifkan” ketika para sukarelawan mendengarkan kejutan dalam lagu-lagu pop.

Para peneliti pun menyimpulkan bahwa kita cenderung menikmati lagu ketika kita sebetulnya telah mengantisipasi akor tertentu, tetapi dikejutkan oleh akor lainnya. Dan kenikmatan ini juga terjadi saat kita tidak yakin akan “akor apa yang akan muncul?”, tetapi malah mendapati akor yang seharusnya mudah diprediksi.

“Oleh karena itulah musik dapat menimbulkan kesenangan, dengan mendorong pendengar agar terus menduga dan menentukan perkiraan akan akor selama lagu diputar dalam waktu tertentu,” ungkap para peneliti, dilansir Newsweek.

Bagaimanapun, Vincent Cheung, ahli kognitif manusia dan ilmu otak dari Institute Max Planck, Jerman, mengatakan bahwa dia tidak menduga nucleus accumbens turut terkait dengan kenikmatan dalam mendengarkan musik pop. Sebab bagian otak ini biasanya hanya menyala ketika pendengar mendapatkan nuansa “ketidakpastian” di dalam musik, tetapi bukan untuk unsur kejutan.

Dari hasil penelitian tersebut, Cheung percaya, mulai saat ini kita dapat lebih memahami banyak hal dari musik. “Kami pikir ada potensi besar dalam menggabungkan permodelan komputasi dan pencitraan otak untuk lebih memahami, tidak hanya mengapa kami menikmati musik, tetapi juga apa artinya menjadi manusia,” katanya.

Cheung pun membayangkan beragam penemuan terhadap musik akan muncul dalam berbagai cara, mulai dari menciptakan musik dengan kecerdasan buatan, membantu penulis lagu dalam menulis musik, meningkatkan algoritma dan saran musik yang dipersonalisasi, dan bahkan memprediksi tren musik yang akan datang.

“Penelitian otak di masa depan juga dapat mempertimbangkan peran ekspektasi dalam apresiasi kita terhadap bentuk seni lain, seperti humor, film, dan tarian,” tutup Cheung.

Musik pop menjadi salah satu genre yang selalu hadir di tiap generasi. Tapi, enggak semua generasi sepakat kapan masa kejayaan dari musik pop.

Musik pop menjadi salah satu genre yang selalu hadir di tiap generasi. Tapi, enggak semua generasi sepakat kapan masa kejayaan dari musik pop.

Mengutip dari studi yang diunggah ke laman Plos One, penelitian ini dibagi ke dalam tiga fase. Pertama apakah responden mengenal lagu-lagu dari era sekarang, ke-2 adalah lagu-lagu dari era ’60-an sampai ’90-an, dan ke-3 adalah lagu-lagu dari tahun ’40-an sampai ’50-an.

Total responden yang terlibat ada 643 orang, yang 88 persennya berusia 18-25 tahun. Peneliti lalu memperdengarkan tujuh lagu beraliran musik pop yang dipilih secara acak kepada tiap responden, dan menanyakan apakah mereka mengenali lagu tersebut.

Lagu-lagu yang dipilih pernah menduduki posisi teratas di tangga lagu Billboard Top 100 antara 1940-1957, dan Billboard Hot 100 antara 1958-2015. Lalu, peneliti memilih dua lagu teratas di tiap tahunnya, hingga total yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 152 lagu.

Dari jawaban para responden, ternyata lagu-lagu dari 1960-an lebih memorable dibandingkan lagu pop dari 2000-2015. Mulai dari ‘When A Man Loves A Woman’ dari Percy Sledge, ‘The Tide Is High’ dari Blondie, dan ‘Baby Come Back’ dari Player.

“Tahun ’60-an sampai ’90-an dianggap sebagai masa kejayaan musik pop. Bahkan bagi para milenial,” kata Pascal Wallisch, ketua peneliti.

Kini, setelah masa kejayaan musik pop terbukti secara saintifik, marilah kita kembali mendengarkan lagu-lagu dari The Beatles.

Jenis-Jenis Alat Musik Modern

Jenis-Jenis Alat Musik Modern – Banyak yang belum mengetahui bahwa saat ini yang kita pakai untuk bermain musik termasuk jenis alat musik modern. Alat musik yang sudah berinovasi dari jenis-jenis yang sebelumnya.

Seiring berkembangnya zaman menjadikan alat musik semakin berevolusi menjadi benda yang dapat mengiringkan musik terbaik, dan juga diciptakan oleh manusia dengan kecanggihan yang terdapat saat ini. Dengan mendukung alat musik modern yang semakin canggih menjadikan alunann sebuah nada juga tersa lebih enak didengar. Perkembangan alat musik dari versi lama menjadi versi yang baru saat ini berevolui menjadi alat musik yang keren dan juga menarik dipandang mata. Sekarang ini alat musik modern sudah banyak sekali dijumpai. Salah satu alat musik yang sangat pesat perkembangannya adalah gitar. Di bawah ini beberapa alat musik modern gitar yang dapat kamu ketahui: slot online indonesia

Alat Musik Modern Gitar

1. Gitar Akustik

Jenis-Jenis Alat Musik Modern

Gitar akustik adalah gitar yang seringkali digunakan dalam penampilan yang sederhana saja. Nada yang dikeluarkan dari gitar akustik dihasilkan dari senar yang beresonansi pada kayu badan gitar. Gitar akustik terbuat dari bahan kayu yang memiliki kualitas tinggi, karena  pemilihan kayu sangat berpengaruh pada nada yang keluar dari gitar ini. Dalam memainkan gitar akustik tidak diperlukan peralatan elektronik yang dapat dimainkan secara sederhana. https://www.benchwarmerscoffee.com/

2. Gitar Elektrik/Listrik

Gitar listrik memiliki perbedaan jika dibandingkan dari gitar akustik. Gitar listrik hanya dapat mengeluarkan suaranya jika disambungkan terlebih dulu dengan arus listrik. Dengan alat tambahan seperti loud speaker akan menjadikan suara gitar keluar dengan keras.

Suara gitar listrik dihasilkan dari petikan senar yang mengenai kumparan badan gitar atau biasa disebut pick up. Gitar elektrik dapat dipakai sebagai penampilan show pemusik rock yang berguna memperindah alunan nada dan lagu yang dimainkan.

Alat Musik Modern Tiup

Alat musik modern yan digunakan dengan cara meniup saat ini seringkali kita jumpai dalam berbagai macam acara musik yang hebat. Tidak hanya musisi saja yang dapat emaminkan alat musik tiup, namun kita juga pernah memainkannya. Di bawah ini adalah beberapa alat musik modern tiup yang dapat kamu ketahui, diantaranya:

1. Terompet

Jenis-Jenis Alat Musik Modern

Alat musik terompet adalah alat musik yang cara memainkannya ditiup. Alat musik ini terbuat dari logam da nada beberapa pitch. Terompet hamper sama kegunaannya dengan alat musik lainnya, namun terompet memiliki tiga buah tombol. Pemain terompet harus pintar memainkannya untuk mendapatkan hasil nada yang diinginkan.

2. Saxophone

Hampir sama dengan terompet. Saxophone dibuat oleh adolphesak dan disitulah alat musik ini pertama kali hadir dan nama yang diambil terinspirasi dari si pembuat saxophone ini. Cara memainkannya ditiup namun saxophone memiliki bentuk yang berbeda dari terompet.

Bentuknya lebih melengkung dan memiliki banyak tombol untuk menghasilkan nada. Saxophone seringkali digunakan sebagai pengiring musik jazz dan juga dapat dipakai dalam acara seremonial sebagai pengiring group musik besar. Beberapa merk saxophoe yang hits yaitu Yamahan, Subaru, LA sax. Pemain saxophone biasanya disebut sexfonis.

3. Harmonika

Harmonika adalah yang berikutnya alat musik modern ini sama cara memainkannya dengan alat musik yang ditiup lainnya. Namun harmonica memiliki bentuk yang kecil dari ukuran alat musik modern tiup lainnya dan persegi panjang.

Cara memainkannya dengan cara menghisap dan meniupkan udara ke rongga harmonika dan menggerakkan jari tangan ke kanan dan ke kiri untuk menghasilkan suara yang bagus. Harmonika berasal dari Negara tiongkok pada ke kaisaran Nyu-kwa. Pada era modern harmonika diperbarui oleh Buchman.

Dari pembaharuan ini harmonika semakin canggih seiring dengan modifikasi yang dilakukan. Kini harmonika memiliki 90 tipe yang berbeda dan bisa digunakan untuk mengiringi musik apa saja tetunya dengan suara yang berbeda.

4. Klarinet

Klarinet memiliki bentuk seperti terompet namun ukurannya yang kecil. Untuk klarinet berasal dari bahasa italia yang dibagi menjadi dua bagian yaitu “et” yang artinya kecil dan “clarion” yang artinya terompet. Cara memainkannya ditiup dengan beberapa reed. Istilah bagi pemain klarinet biasanya disebut klarinetis.

Alat Musik Modern Piano

Piano adalah alat musik yang berikutnya. Jumlah tuts yang ada pada piano lebih banyak dan juga ukuran piano lebih banyak. Meskipun cara memainkannya sama namun piano biasanya digunakan di kegiatan yang sifatnya seremonial dan besar. Karena piano mampu menghasilkan nada yang mendayu-dayu dan membuat kita nyaman mendengarkannya.

Alat musik modern ini sering kita lihat. Alat musik piano akan menghasilkan alunan nada yang indah di pertunjukan mahakarya pemusik ataupun acara formal, berikut adalah beberapa jenis alat musik piano yang perlu kita ketahui diantaranya :

1. Grand Piano

Piano seringkali dipakai dalam konser-konser pemusik hebat untuk mengiringi musik yang dimainkan. Nada yang dihasilkan dalam piano sendiri sangat indah saat diiringkan dengan sebuah lagu. Piano dilengkapi dengan kotak akustik dengan deretan senar-senar akustik yang tertidur. Merk yang sangat familiar di dunia untuk piano adalah Steinway, tetapi kalu di Indonesia adalah merk Yamaha. Harga untuk mendapatkan sebuah piano setara dengan kita membeli satu unit mobil yaitu sekitar 400 juta.

2. Upright Piano

PJenis untuk piano ini yaitu akustik yang memiliki 88 tuts dengan senar. Perbedaan dengan grand piano yaitu kotak akustikny terletak dibagian luar yang membuatnya menghemat tempat. Bagi kita yang ingin bermain piano namun ingin menghemat tempat, upright piano menjadi pilihan tepat untuk kita.

3. Digital Piano

Digital piano adalah yang selanjutnya. Rentang nada yang sama dengan piano sepanjang 88 nada. Model tuts nya masih menggunakan tipe grand-hammer, atau efek yang kita rasakan dari bermain piano ini sedikit berat, seperti mengetukkan palu ke senar-senar nada.

4. Keyboard

Keyboard sebetulnya hampir sama penampilannya dengan piao, tetapi yang menjadi perbedaan piano dengan keyboard adalah dapat memainkan suara alat musik yang lainnya seperti suara gitar, drum, dan juga biola. Cara memainkan keyboard juga kamu terlebih dahulu harus dapat menghubungkannya dengana liran listrik, apabila tidak ada tenaga listrik maka keyboar tidak dapat dimainkan. Hal ini jugalah yang membuatnya berbeda dengan piano, karena piano dapat dimainkan tanpa adanya listrik.

5. Organ

Alat musik organ sebetulnya hampir sama dengan keyboard. Organ menghasilkan nada yang dihasilkan dari tiupan udara yang masuk ke pipa pada organ tersebut. Dengan masuknya udara inilah yang akan mengatur nada-nada yang akan dikeluarkan organ tersebut.

Alat Musik Modern Biola

Selanjutnya adalah biola. Organ yang termasuk sebagai alat musik modern juga sering digunakan dalam bermusik. Biola merupakan tipe alat musik dawai yang cara memainkannya digesek. Nada yang dihasilkan biola sangat nikmat untuk didengarkan dan bahkan sanggup menghipnotis jutaan orang yang mendengarkan alunan biola yang dimainkan.