Acara Musik Nusantara 2020

Acara Musik Nusantara 2020 – Di bawah ini akan dirangkumkan beberapa acara music yang digelar di tanah air. Berikut di antaranya:

1. ‘Berdendang Bergoyang Festival’ 2020

Acara ini bakal digelar di Tennis Indoor dan Plaza Barat GBK – Senayan, pada 1-2 Februari mendatang. Total sekitar 40 musisi dari beragam genre seperti pop, rock, dangdut koplo, elektronik, hip-hop, hingga campur sari, akan tampil dalam acara ini. Salah satunya ada grup band D’Masiv yang baru pertama kali tampil di ‘Berdendang Bergoyang Festival’. Selain D’Masiv ada pula Saykoji yang dijadwalkan tampil di hari pertama ‘Berdendang Bergoyang Festival‘ 2020 (1/2). Dalam kesempatan yang sama Igor mengungkapkan bahwa ia akan membawakan lagu barunya, lho. https://west-sands-resort.com/

Acara Musik Nusantara 2020

Adapun pengisi acara untuk hari pertama ‘Berdendang Bergoyang Festival’ 2020 adalah Kahitna, Naif, Reza Artamevia, Didi Kempot, Kunto Aji, Efek Rumah Kaca, Project Pop, Hivi!, Once Mekel, Shaggy Dog, Nidji, Elephant Kind, Feel Koplo, Saykoji, Neo, Barakatak, Bam Mastro, Reality Club, Kurosuke, Dizkorea & Spinning Berdua.

Kemudian untuk hari kedua ada Tulus, Rossa, D’masiv, Tony Q Rastafa, Feast, Hindia, The Changcuters, Iwa K, x Sweet Martabak, Tuan Tigabelas, Glaskaca, Dipha Barus x Monica Karin, Dekat, Kuburan Band, Prontaxan, Mr. Nostalgia, Pemuda Sinarmas, Kill The Dj & Libert Aria.

2. Java Jazz Festival 2020

Acara Musik Nusantara 2020

Java Jazz Festival kembali hadir untuk yang ke-16 kalinya di Jakarta. Acara akan digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, selama tiga hari pada 28, 29 Februari dan 1 Maret mendatang. Berbeda dari tahun lalu, Java Jazz Festival 2020 mengangkat tema ‘Redeem Yourself Through Music’. Dewi Gontha, President Director Java Festival Production, mengungkapkan apa maksud dari tema itu.

“Kita yang enggak mengerti politik pasti gerah mendengar banyaknya tema itu yang diangkat tahun 2019. Politik dan berbagai perbedaannya tuh selalu dibahas mulu gitu,” ujar Dewi ketika menggelar konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (15/1).

“Tapi, di musik kan kita tidak pernah melihat politik atau apapun, semua selalu kembali ke diri sendiri. Makanya, tagline-nya tuh itu, gitu,” sambungnya.

Sama seperti tahun lalu, Java Jazz Festival 2020 akan menyuguhkan total 11 panggung setiap harinya. Ada lebih dari 50 artis lokal dan internasional yang tampil, termasuk dua special performance dari The Jacksons dan Omar Apollo.

Dewi punya alasan mengapa memilih The Jacksons dan Omar Apollo sebagai Special Show. Menurutnya, dua artis itu punya kualitas yang sangat keren dan wajib ditonton oleh masyarakat Indonesia, khususnya pecinta soul jazz dan R&B.

“Omar Apollo adalah salah satu talent muda sedang sangat aktif, dan banyak main di berbagai negara. The Jacksons kan legenda ya, siapa sih yang tidak mengenal mereka? Jadi, dengan dua artis itu kami berharap, juga bisa memberi edukasi yang menarik untuk orang-orang,” tuturnya.

Selain The Jacksons dan Omar Apollo, ada pula beberapa musisi internasional lain, sepert Ari Lennox, Bruno Major , Ezra Collective, Mike Stern ft. Jeff Lorber Fusion Trio, dan New York Voices. Sementara dari Indonesia, ada beberapa musisi muda, seperti Pamungkas, Ardhito Pramono, dan Nadin Amizah yang berkolaborasi dengan Dwiki Dharmawan.

Tiket Java Jazz Festival 2020 masih bisa dibeli melalui www.javajazzfestival.com. Tiket dibagi dalam beberapa kategori, yakni 3 Day Pass seharga Rp 1,875 juta, dan Daily Pass Rp 775 ribu.

Sedangkan untuk tiket Special Show dibagi menjadi dua, yaitu The Jacksons Rp 375 ribu, dan Omar Apollo Rp 250 ribu.

3. Musee Indie Festival 2020

Dinas Pariwisata Kota Palembang, menyelenggarakan festival film dokumenter ‘Musse Indie Festival 2020’. Event ini bertujuan untuk mengangkat sektor pariwisata di ‘Kota Pempek’. Kepala Dinas Pariwisata Sumsel, Isnaini Madani, mengatakan film pendek saat ini semakin banyak diproduksi dan dinikmati para pecinta film di masyarakat. Pihaknya meyakini industri film memiliki dampak positif terhadap peningkatan kunjungan wisatawan suatu daerah.

“Even ini akan mendorong suatu daerah lebih dikenal dengan mudah melalui industri kreatif dan Sumatera Selatan dan Kota Palembang diyakini akan menciptakan karya-karya yang berkualitas,” katanya, Kamis (16/1).

Isnaini bilang, even ini melibatkan banyak pihak, agar penyelenggaraannya lebih maksimal, apalagi keberadaan kompetisi-kompetisi film pendek di lndonesia merupakan hal yang positif. Tidak hanya sekedar membuat sebuah karya, tapi dapat bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.

“Khususnya kaum muda baik dari masyarakat umum, mahasiswa ataupun pelajar diharapkan dapat mengungkap sebuah peristiwa yang mungkin orang lain tidak tahu, sehingga nanti akan mengangkat citra daerah itu sendiri,” katanya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Sodikin menambahkan, penyelenggaraan Musee Indie Fest 2020 ini, diyakini akan diminati, apalagi apresiasi yang diberikan cukup besar. Tahun ini, bahkan pihaknya menargetkan minimal 100 film masuk dan bersaing untuk menjadi yang terbaik untuk seluruh sineas di Indonesia.

Sodikin menuturkan, tahun 2018 film yang masuk sekitar 50, tahun lalu 2019 menurun 32 karena waktu yang mepet dan tahun ini diharapkan minimal masuk 100 film. Sebab, total hadiah yang disediakan Rp65 juta.

“Kategori Film Drama terbaik mendapatkan hadiah Rp 20 juta, Film Dokumenter terbaik Rp 20 juta, Film Animasi terbaik Rp 15 juta, Sutradara Film Drama terbaik Rp 2 juta. Kemudian untuk Penulis Naskah Film Drama terbaik Rp 2 juta, Penata Gambar Film Drama terbaik Rp 2 juta, Editor Film Drama terbaik Rp 2 juta dan Artistik Film Drama terbaik Rp 2 juta,” katanya.

4. Jogja Noise Bombing Festival 2020 kembali digelar untuk kelima kalinya. Tahun ini mengambil tema film dokumenter. Jogja Noise Bombing Festival 2020 akan diselenggarakan selama dua hari pada 25-26 Januari di sejumlah titik di Yogyakarta. Tahun ini akan menghadirkan musisi di skena musik noise dari Tanah Air dan mancanegara.

Berikut daftar lengkap penampil di Jogja Noise Bombing Festival 2020.

-Tzii: Belgia

-Catatonia: Singapura

-Aldo Achmad: Solo

-SitBQ: Korea Selatan

-Dea Karina: Yogyakarta

-Furchick: Australia

-Thorn The Beauty: Gresik

-LanSanese: Amerika Serikat/Yogyakarta

-Wei Wang: Taiwan

-Classism: Amerika Serikat/Thailand

-SAJJRA: Peru

-Cheng Yi Chong: Taiwan

-Makassar Noise Terror: Makassar

-PGR: Italia

-GRAEA: Yogyakarta

-Handoyo Purwowijoyo: Yogyakarta

Selain pertunjukan musik noise, bakal digelar juga pemutaran empat film dokumeter bertema Jogja Noise Bombing. Film-film ini   dari dua sutradara asal Yogyakarta, satu sutradara dari London, Inggris, serta sutradara asal Australia.

Berikut rangkaian acara Jogja Noise Bombing Festival 2020:

-25 Januari 2020

-Pukul 15.00 – 18.00 WIB di area seputar Malioboro

-Pertunjukan noise bombing jalanan.

-Pukul 18.00 – 21.00 WIB di Loops Station

-Screening film dokumenter:

-‘Noise is Serious S***’ dari sutradara Hilman Fathoni.

-‘Noizer’ dari sutradara Christian Thomas Octaviano.

-‘Noise’ dari sutradara Dan Jay Stockmann.

-‘Kebisingan Penyembuhan (Noise Healing)’ dari sutadara Andrew Hartwig.

26 Januari 2020

Pukul 16.00 – 22.00 WIB di Pendhapa Art Space

Pertunjukan musik noise.

“Jogja Noise Bombing Festival ingin mengolah noise yang semula dikenal sebagai musik bising dan mengganggu pendengaran, menjadi seni pertunjukan dan fenomena musik yang mengundang perhatian masyarakat,” terang penyelenggara.

Jogja Noise Bombing Festival yang udah digelar dari 2016 ini juga digagas komunitas Jogja Noise Bombng, untuk mengenalkan noise, distorsi, tools, performance dan eksistensi noise maker di Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya.

Keseluruhan rangkaian acara Jogja Noise Bombing Festival 2020 gratis dan terbuka untuk umum.